Kamis, 10 Mei 2012

Profil Wali Kelas


Profil Wali Kelas

Hai, sobat blogger semuanya….!! Kembali lagi bersama The Nexus di artikel yang selaluuuu di tunggu..!! Hahha :D
Kali ini, Nexus akan berbagi sedikit cerita untuk para sobat blogger. Cerita ini merupakan biografi dari Papa Nexus, Bapak Rahmad Alamsyah, S.Pd, selaku wali kelas XI IPS 1. Kita simak yukk…
            Bapak Rahmad Alamsyah, S.Pd meraih gelar S1 nya di Universitas Sriwijaya, bidang studi FKIP PPKN. Beliau menyandang gelar sarjana nya dan diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada tahun 2007. Bapak Rahmad Alamsyah, S.Pd memiliki postur tubuh yang tergolong gemuk dengan bentuk muka yang bulat. Topi merah seringkali terlihat bertengger di kepala nya. Beliau dilahirkan di Lahat. Pada tanggal 10 September 1976. Suami dari Ibu Repiani, S.Pd, guru SMP N 2 Lahat ini merupakan alumnus dari SD N 9 Lahat, SMP N 2 Lahat, dan SMA N 2 Lahat.
            Bapak Rahmad Alamsyah,S.Pd juga mempunyai hobi, seperti sobat blogger lainnya. Hobi nya pun tak aneh-aneh, yaitu watching football. Hmmm…!!? Apalagi ya, yang menarik dari Papa Nexus ini? Hmm… Sobat blogger tau nggak?  Ternyata Bapak yang cukup gemuk ini, makanan kesukaanya es krim walls dan minuman kesukaannya jus alpukat. Hahha… :D Aduh Bapak, jus alpukat sih nggak masalah, tapi masa’ sih masih suka es krim walls?? Ada-ada aja deh…
            Apakah sobat blogger masih penasaran sama Bapak yang satu ini?  Iya dong, soalnya nih Bapak unik banget..!! Beliau sering ngelucu. Tak jarang omongannya pun ngawur ngidul. Tapi, pengalaman mengajarnya patut diacungi jempol. Setelah menyandang gelar sarjana nya, Beliau mengajar di berbagai sekolah di Sumatera Selatan. Yaitu di SMP N 1 Tanjung Raya, Oki, SMA Bakti Ibu 6 Palembang, SMA PGRI Indralaya, Oki, dan SMA N 1 Indralaya, Oki. Itu semua baru yang diluar Kabupaten Lahat. Nah, bagaimana pengalaman mengajar di Kabupaten Lahat? Pasti tak kalah seru ! Bapak Rahmad Alamsyah, S.Pd pernah mengajar di SMA Al-kautsar Lahat, SMA N 1 Mulak Ulu, SMA NU Lahat, dan di SMA N 4 Lahat, sampai sekarang. Saat ini, Bapak Rahmad Alamsyah, S.Pd mempunyai dua orang anak. Yang laki-laki bernama M.Ikhsan Pradana dan yang perempuan bernama Rahmania Elpariani. “Tiada hari tanpa belajar” adalah motto Bapak  Rahmad Alamsyah, S.Pd yang juga menjabat sebagai pembina OSIS di SMA N 4 Lahat.
            Nah, apakah Bapak ada pesan untuk sobat blogger semua? “Untuk sobat blogger semuanya, tuntut lah ilmu seluas samudera. Dan untuk siswa SMA N 4 Lahat, cintailah SMA N 4 walaupun kamu berada di negeri orang,” pesan Bapak Rahmad. Oke deh.. Makasih ya Pak, atas pesannya… Kembangkan terus pengalaman mengajarnya ya..
Succes for you..!!!!

            Sekian dulu cerita kali ini… Bye Bye 

Sumber :All of Nexus :)

Hari Pendidikan Nasional


Hari Pendidikan Nasional

            Pelajar sih nggak asing lagi dengan hari bersejarah yang satu ini.. Karena peristiwa ini menandai rakyat Indonesia yang sudah mulai mengenal pendidikan. Kalian tau Ki Hajar Dewantara kan? Dia adalah Bapak Pendidikan yang sudah berperan banyak dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Pernahkah timbul pertanyaan di benak teman-teman semua tentang apa sih hakikat Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) itu? Hmm… apa ya? Teman-teman ada yang tau nggak? So pasti, setiap orang punya pandangan sendiri tentang Hardiknas. Nah, teman blogger semua, ini lah yang akan kita bahas dalam artikel kali ini… J
            Di Indonesia, Hardiknas diperingati setiap tanggal 2 Mei. Apakah menurut teman-teman Hardiknas itu perlu? “Hardiknas itu tidak perlu. Karena setiap hari juga merupakan hari pendidikan. Lagi pula, pendidikan bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa ada hari khusus,” komentar Olivia Alfath Azhari, siswi kelas XI IPA 2, SMA N 4 Lahat. Nah, Lhooo… ??! Wah, ternyata Olivia beranggapan bahwa pendidikan itu bisa dilakukan kapan saja. Jadi tidak perlu adanya Hardiknas. Akan tetapi, Pak Sutrimo, atau yang biasa dipanggil Pakde Trimo, beranggapan lain. Dia berkata “Hardiknas itu penting untuk menghargai para pejuang pendidikan. Kalau tidak ada Hardiknas, bisa-bisa kita lupa akan jasa mereka. Dengan adanya Hardiknas, diharapkan dapat memberi pengaruh terhadap perubahan, terutama perubahan akhlak masyarakat Indonesia.” Hmmm… J
            Kita sudah mendengar apa pendapat mereka tentang Hardiknas. Sekarang kita beralih kepada peringatan Hardiknas itu sendiri. Apa ya, pendapat mereka tentang peringatan Hardiknas? Apa cukup dengan upacara bendera saja? Ataukah malah upacara bendera itu sendiri tidak penting? Yuk.. !! Kita intip..
            “Upacara peringatan itu tidak penting. Karena sebenarnya yang penting dari peringatan Hardiknas itu bukan upacaranya, melainkan harapan perubahan di pendidikan Indonesia,” ujar Khoirul Mukminin, ketua kelas XI IPS 1, SMA N 4 Lahat. Masa’ sih? Hahahaaa… :D Tapi benar juga ya. Salah satu guru Bahasa Inggris di SMA N 4 Lahat pun berpendapat demikian. “Upacara peringatan itu memang tidak terlalu penting. Tetapi bisa menjadi penting apabila upacara itu disertai dengan aplikasi yang nyata. Misalnya, dengan memperhatikan kesejahteraan guru dan melakukan perbaikan gedung-gedung sekolah. Karena perubahan tidak bisa didapat hanya dengan upacara saja,” tambah Miss Celly Lilianty, S.Pd.
            Hmmm… Begitu ya? Memang benar sih, tidak ada gunanya apabila kita hanya memperingati tetapi tidak melakukan perubahan. Itu artinya Hardiknas tidak aka nada makna nya.
            Di negara-negara lain, mereka juga punya Lho, Hari Pendidikan Nasional. Dan bagi mereka itu semua suatu hal yang penting. Nah, bagaimana dengan Indonesia sendiri? “Di Indonesia memang ada Hardiknas, tapi sepertinya tidak terlalu dianggap penting. Karena jangankan melakukan perubahan, upacara memperingatinya pun jarang dilakukan,” komentar Bu Icha, staf TU SMA N 4 Lahat.
            Nah, teman blogger semua sudah mendengar pendapat mereka tentang Hardiknas kan? Apakah kalian setuju? Jadi, pada hakikatnya, Hardiknas itu merupakan wadah kita untuk melakukan perubahan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Juga sebagai pacuan dalam pendidikan. Penting atau tidaknya Hardiknas itu, tergantung dari segi mana kita melihatnya… J
            Oke deh.. ! sampai disini dulu ya.. Terima kasih buat teman-teman, guru, dan staf yang sudah memberi komentarnya.. J
            Selamat Hari Pendidikan Nasional Yahh..!!!

Sumber : All Of NeXuS

Selasa, 24 April 2012

Harapan

 kau hadir disaat aku galau
kehadiranmu bagaikan cahaya dalam hidupku
mengisi cela-cela hati ku
kaulah yang membuat hatiku menjadi  utuh

tapi aku tak tahu apakah kau  begitu
aku berharap laiyaknya air yang selalu mencar cela tuk diisi
kau datang dengan sejuta harapan tuk ku
tapi apakah itu akan sepaerti lebah yang menghasilakn madu

saat kau balas sms ku serasa takak ada grafitasi di bumi
kesejukan udara yang berasa di surga
penantian takkan berakhir seperti lingkaran
kecualia ada yang memutuskannya

         tetapi sebaliknya saat kau tak membalas pesan ku
         dunia seakan hacur menjadi debu
        dan bunga-bunga menjadi layu mentap ku
        aku layaknya  es yang di panaskan
ku akan selalu menunggumu
walau bumi tak merestui
dengan ini kunyataan
bahwa aku mencintaimu.:D e


Sumber : All Of NeXuS (Rahmade Akbare)

Senin, 23 April 2012

Kejadian lucu/aunik di kelas


Nah teman,,,
Mau tau??!!....
Ni salah satu cerita lucu di kelas kami, yang dibuat oleh sahabat kami tercinta, his name is Hyang Enggar Wicaksana. Check this out..
Waktu itu hari senin, tepatnya pelajaran matematika. Tau nggak siapa gurunya??? Itu lohh…. Bapak Drs.Bernard, guru yang lumayan di Nexus XI IPS 1 ( lumayan;ditakuti) hhe  , peace!!!. Disaat Pak Bernard lagi menjelaskan mengenai statistika, kelas diselimuti suasana sunyi, hening mencekam (!!??#@$=+%: kaya’ horror aja??). Ya… begitulah, Karena Bapak kami yang satu ini tidak senang dengan suasana riuh, gaduh, berisik.. Mmm, apalagi ya?? Pokok nya yang saudaraan sama tiga suasana itu deh…
Tapi, labirin kesunyian itu tertembus gara-gara kejadian yang bisa dibilang…. Kurang ajar sich…Tapi lucu !!!. Si Hyang, maju ke depan kirain mau ngerjain soal yang dikasih Pak Bernard. E…h ternyata Cuma mau izin ke WC. Mau ngapain tuh… Hayo??!!!..... Pas udah setengah perjalanan menuju pintu keluar, bertepatan di depan Pak Bernard,, seisi kelas tertawa. Trus Pak Bernard juga ga’ marah.. loh???? Ada apa sich?? Kok semuanya kelihatan aneh???? Ternyata, pas diselidikin lagi, si Hyang “kentut” !! O..O… Huahahahaha… Di depan guru lagi… Nah, berarti terjawab sudah apa maksud  si Hyang ke WC tadi.. Buat itu .. tu.. hha “ :D Akibat kejadian itu 5 menit lagi pelajaran berlalu si Hyang ga’ masuk kelas lagi.. Hhe “ malu kali yah… gpp, santai aja mamen, sesekali….
Udah dulu ya teman, kapan2 kita lanjutin lagi.. capek nich… suksma nah…
Sumber : all Of Nexus (Sulata asther teni )